Membangun jaringan yang andal ini adalah salah satu tugas yang paling penting bagi seorang administrator sistem. Jaringan yang sangat andal ini juga harus mampu memberikan kinerja yang optimal, aman dari ancaman, serta mudah dikelola dan diukur. Ubuntu ini adalah salah satu distribusi Linux yang paling populer dan serbaguna, menyediakan berbagai alat dan fitur yang membantu administrator dalam membangun dan mengelola jaringan yang lebih solid.
Persiapan dan Instalasi Awal
- Instalasi Ubuntu
Langkah pertama dalam membangun jaringan adalah menginstal sistem operasi Ubuntu pada semua server dan perangkat yang akan menjadi bagian jaringan. Anda dapat mengunduh versi terbaru dari situs Ubuntu. Setelah mengunduh, maka buat;ah bootable USB atau DVD.
- Pembaruan Sistem
Setelah itu, pastikan paket tel hdiperbarui untuk menghindari masalah keamanan dan kinerja.
sudo apt update
sudo apt upgrade -y
- Konfigurasi Hostname dan /etc/hosts
Setiap perangkat yang ada didalam jaringan harus memiliki hostname yang unik. Anda bisa mengatur hostname dengan perintah berikut:
sudo hostnamectl set-hostname nama-host-baru
Edit file /etc/hosts untuk mencerminkan perubahan ini dan menambahkan entri untuk semua perangkat dalam jaringan:
sudo nano /etc/hosts
# Tambahkan entri seperti berikut:
192.168.1.10 server1
192.168.1.11 server2
Konfigurasi Jaringan
- Menggunakan Netplan
Netplan adalah alat konfigurasi jaringan default di Ubuntu 18.04 dan versi lebih baru. Konfigurasi dilakukan melalui file YAML yang terletak di /etc/netplan/. Contoh konfigurasi dasar untuk antarmuka Ethernet adalah sebagai berikut:
network:
version: 2
ethernets:
eth0:
dhcp4: true
Untuk mengaktifkan konfigurasi, jalankan:
sudo netplan apply
- Mengonfigurasi Statis IP
Untuk server dan perangkat penting, disarankan menggunakan alamat IP statis. Berikut adalah contoh konfigurasi IP statis dengan Netplan:
network:
version: 2
ethernets:
eth0:
addresses:
– 192.168.1.100/24
gateway4: 192.168.1.1
nameservers:
addresses: [8.8.8.8, 8.8.4.4]
Keamanan Jaringan
- Firewall dengan UFW
UFW (Uncomplicated Firewall) adalah alat yang mudah digunakan untuk mengelola aturan firewall. Mulailah dengan mengaktifkan UFW:
sudo ufw enable
Atur kebijakan default untuk menolak semua lalu lintas masuk dan mengizinkan semua lalu lintas keluar:
sudo ufw default deny incoming
sudo ufw default allow outgoing
Buka port yang diperlukan, misalnya untuk SSH (port 22) dan HTTP (port 80):
sudo ufw allow 22/tcp
sudo ufw allow 80/tcp
Periksa status UFW untuk memastikan aturan diterapkan dengan benar:
sudo ufw status
- Mengamankan SSH
SSH adalah protokol yang digunakan untuk mengakses server secara aman. Beberapa langkah untuk meningkatkan keamanan SSH:
Mengubah Port Default
Mengubah port default SSH dapat mengurangi risiko serangan otomatis:
sudo nano /etc/ssh/sshd_config
# Ubah port dari 22 ke port lain, misalnya 2222
Port 2222
sudo systemctl restart sshd
Nonaktifkan Login Root
Menonaktifkan login root melalui SSH untuk meningkatkan keamanan:
sudo nano /etc/ssh/sshd_config
# Tambahkan atau ubah baris berikut
PermitRootLogin no
sudo systemctl restart sshd
Menggunakan Kunci SSH
Menggunakan kunci SSH lebih aman dibandingkan dengan menggunakan kata sandi. Buat kunci SSH di klien dan salin ke server:
ssh-keygen -t rsa
ssh-copy-id user@server
- Menggunakan Fail2ban
Fail2ban adalah alat yang membantu melindungi server dari serangan brute force dengan memblokir alamat IP yang mencurigakan. Instal dan konfigurasi Fail2ban:
sudo apt install fail2ban
sudo systemctl start fail2ban
sudo systemctl enable fail2ban
Edit file konfigurasi /etc/fail2ban/jail.local untuk menyesuaikan pengaturan:
sudo nano /etc/fail2ban/jail.local
# Tambahkan atau ubah konfigurasi seperti berikut
[DEFAULT]
bantime = 3600
findtime = 600
maxretry = 3
[sshd]
enabled = true
Restart Fail2ban untuk menerapkan perubahan:
sudo systemctl restart fail2ban
Monitoring dan Manajemen Jaringan
- Menggunakan Nagios
Nagios adalah alat monitoring jaringan yang kuat dan dapat dikustomisasi. Instalasi Nagios memerlukan beberapa langkah:
Instalasi Nagios
sudo apt install nagios3 nagios-nrpe-plugin
Konfigurasi Nagios
Edit file konfigurasi utama Nagios di /etc/nagios3/nagios.cfg. Tambahkan host dan layanan yang ingin Anda monitor di /etc/nagios3/conf.d/.
Akses Antarmuka Web Nagios
Buka browser dan akses Nagios melalui http://server-ip/nagios3/. Masukkan kredensial admin yang telah Anda buat selama instalasi.
- Menggunakan Zabbix
Zabbix adalah solusi monitoring lain yang mendukung berbagai tipe jaringan dan perangkat. Instalasi Zabbix di Ubuntu:
Instalasi Zabbix
sudo apt install zabbix-server-mysql zabbix-frontend-php zabbix-agent
Konfigurasi Zabbix
Edit file konfigurasi Zabbix di /etc/zabbix/zabbix_server.conf dan sesuaikan dengan pengaturan database Anda. Kemudian, restart layanan Zabbix:
sudo systemctl restart zabbix-server
sudo systemctl restart zabbix-agent
Akses antarmuka web Zabbix melalui http://server-ip/zabbix.
Membangun Jaringan VPN
Menggunakan VPN (Virtual Private Network) adalah cara untuk mengamankan koneksi jarak jauh dan memperluas jaringan. OpenVPN adalah salah satu solusi VPN yang sangat populer.
Instalasi dan Konfigurasi OpenVPN
- Instalasi OpenVPN dan Easy-RSA:
sudo apt install openvpn easy-rsa
- Setup CA (Certificate Authority):
make-cadir ~/openvpn-ca
cd ~/openvpn-ca
source vars
./clean-all
./build-ca
- Buat Kunci Server dan Sertifikat:
./build-key-server server
./build-dh
openvpn –genkey –secret keys/ta.key
- Konfigurasi Server: Salin contoh konfigurasi server dan sesuaikan dengan kebutuhan Anda:
sudo cp /usr/share/doc/openvpn/examples/sample-config-files/server.conf.gz /etc/openvpn/
sudo gzip -d /etc/openvpn/server.conf.gz
sudo nano /etc/openvpn/server.conf
- Mulai OpenVPN:
sudo systemctl start openvpn@server
sudo systemctl enable openvpn@server
Menghubungkan Klien ke OpenVPN
- Buat Kunci Klien dan Sertifikat:
./build-key client1
- Salin File Konfigurasi Klien dan Sertifikat ke komputer klien.
- Instalasi OpenVPN di Klien:
sudo apt install openvpn
- Jalankan OpenVPN di Klien:
sudo openvpn –config client1.ovpn
Mengelola Bandwidth dan Kualitas Layanan (QoS)
Menggunakan Wondershaper untuk Membatasi Bandwidth
Wondershaper adalah alat untuk membatasi penggunaan bandwidth di jaringan. Instalasi dan penggunaannya sangat sederhana:
- Instalasi Wondershaper:
sudo apt install wondershaper
- Batasi Bandwidth:
sudo wondershaper eth0 1024 512 # Batasi download ke 1024 kbps dan upload ke 512 kbps
- Hapus Batasan Bandwidth:
sudo wondershaper clear eth0
Mengonfigurasi QoS dengan tc
tc adalah alat di Linux yang digunakan untuk mengonfigurasi Quality of Service (QoS). Contoh dasar untuk membatasi bandwidth menggunakan tc:
sudo tc qdisc add dev eth0 root handle 1: htb default 12
sudo tc class add dev eth0 parent 1: classid 1:1 htb rate 1gbit
sudo tc class add dev eth0 parent 1:1 classid 1:12 htb rate 10mbit
Troubleshooting dan Pemeliharaan
Diagnosa Masalah Jaringan
Mengidentifikasi dan memecahkan masalah jaringan dapat dilakukan dengan berbagai alat dan perintah, seperti:
- Ping: Menguji konektivitas antara dua perangkat.
ping google.com
- Traceroute: Melacak rute paket ke tujuan.
traceroute google.com
- Netstat: Menampilkan koneksi jaringan, tabel routing, dan statistik antarmuka.
netstat -tuln
- Tcpdump: Menganalisis lalu lintas jaringan secara mendetail.
sudo tcpdump -i eth0
Pemeliharaan Berkala
- Pembaruan Sistem: Pastikan sistem dan paket diperbarui secara berkala untuk menghindari masalah keamanan dan kinerja.
sudo apt update
sudo apt upgrade -y
- Backup Konfigurasi: Selalu backup konfigurasi penting dan data untuk pemulihan cepat saat terjadi masalah.
sudo rsync -a /etc/ /backup/etc/
sudo rsync -a /var/www/ /backup/www/