Membongkar Fakta Menarik Tentang Internet Starlink

0
106

Internet Starlink, proyek yang telah dikembangkan oleh SpaceX, telah menjadi pusat perhatian sejak pengumumannya. Menggabungkan teknologi antariksa dan komunikasi, Starlink menjanjikan akses internet global yang cepat dan andal. Namun, di balik janjinya yang menarik, terdapat sejumlah fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui. Mari kita telusuri tentang fakta-faktanya berikut ini.

Starlink Adalah Perusahaan Telekomunikasi

Starlink ini sendiri memiliki sebuah tujuan untuk menyediakan akses internet secara global dan bisa diharapkan ini akan menciptakan koneksi yang sangat andal antara daerah pedesaan dan perkotaan. Sejak April tahun lalu, lebih dari 1.800 satelit telah dikerahkan, semuanya juga telah dirancang untuk beroperasi pada orbit Bumi rendah (ketinggian sekitar 1.000 km atau kurang dari permukaan Bumi). Sebanyak 10.200 unit lainnya akan dikerahkan bersama dengan 1.800 unit yang sudah ada di orbit.

Setelah 12.000 satelit ini mencapai orbit rendah Bumi, Starlink mampu menyediakan cakupan global dan berkelanjutan. Starlink meluncurkan 60 satelit tambahan setiap 2 minggu dengan penerbangan Falcon 9 sepanjang tahun 2021 untuk bisa mencapai jumlah sasaran 12,000 pada akhirnya. Namun, jumlah ini diperkirakan akan bertambah menjadi lebih dari 42.000 jika Starlink berhasil berkembang sebagai sebuah perusahaan. Dan, dengan lebih banyak satelit, kecepatan internet akan lebih cepat.

Ukuran Jaringan

Starlink ini sebdiri memiliki sebuah rencana untuk meluncurkan ribuan satelit ke orbit rendah Bumi. Pada awal 2021 yang lalu, mereka ini telah meluncurkan lebih dari 1.000 satelit dan merencanakan peluncuran ribuan satelit tambahan dalam beberapa tahun mendatang. Jumlahnya ini jauh melebihi jumlah satelit yang diluncurkan oleh negara atau perusahaan lainnya untuk proyek internet satelit.

Kecepatan Data yang Dijanjikan

Salah satu klaim terbesar dari Starlink adalah kecepatan internet tinggi. Perusahaan ini menargetkan kecepatan unduh hingga 1 gigabit per detik (Gbps), yang juga merupakan kecepatan yang tinggi untuk layanan internet satelit. Namun, ini bergantung pada faktor lokasi geografis dan kondisi cuaca.

Rencana Kepemilikan Satelit

SpaceX tidak bermaksud untuk memegang semua satelit Starlink. Sebaliknya, perusahaan berencana untuk menjual sebagian dari armada satelitnya kepada pihak ketiga, lalu akan memungkinkan bagi  mereka untuk membentuk kemitraan dengan penyedia layanan internet regional atau internasional.

Penggunaan Bahan Bakar

Meskipun Starlink menggunakan teknologi canggih untuk mengurangi polusi lingkungan, peluncuran dan pemeliharaan masih memerlukan penggunaan bahan bakar. Ini akan menimbulkan pertanyaan tentang dampak dari proyek ini, terutama hal emisi gas rumah kaca dan limbah bahan bakar roket.

Dampak pada Astronomi

Satelit Starlink sering dikritik karena menyebabkan gangguan visual bagi astronom. Aliran konstelasi satelit yang sangat terang bisa mengganggu pengamatan langit malam, lalu membuat pengamatan bintang dan galaksi menjadi sulit. SpaceX telah berkomitmen untuk mengurangi dampak ini dengan cara mengurangi kecerahan satelit dan juga meningkatkan koordinasi dengan komunitas astronomi.

Proyek Pilot

Sebelum meluncurkan secara komersial, Starlink ini telah menjalani fase uji coba atau beta. Program beta ini memungkinkan sejumlah kecil pengguna untuk mencoba layanan Starlink dan memberikan umpan balik tentang kecepatan, keandalan, dan kegunaan layanan tersebut. Ini membantu SpaceX untuk mengidentifikasi masalah dan juga meningkatkan layanan sebelum diluncurkan secara massal.

Akses di Daerah Terpencil

Salah satu tujuan paling utama dari Starlink adalah untuk menyediakan akses internet di daerah yang sangat sulit dijangkau oleh infrastruktur darat. Ini termasuk pedesaan, daerah terpencil, dan wilayah dengan koneksi internet yang jauh lebih lambat atau tidak ada sama sekali. Starlink dapat menjadi solusi yang sangat dibutuhkan bagi komunitas-komunitas untuk mulai terhubung dengan dunia luar.

Kompetisi di Pasar

Meskipun Starlink adalah salah satu proyek internet satelit terbesar dan paling dikenal, mereka tidak sendirian dalam persaingan. Ada beberapa perusahaan lain yang juga mengembangkan teknologi serupa, dengan tujuan yang sama untuk bisa menyediakan akses internet global. Persaingan ini juga dapat mendorong inovasi lebih lanjut dan memperbaiki layanan internet satelit secara keseluruhan.

Potensi Kemitraan

SpaceX telah menyatakan minatnya untuk menjalin kemitraan dengan pemerintah dan organisasi non-pemerintah untuk menyediakan layanan internet di daerah-daerah yang membutuhkan. Ini dapat mencakup program bantuan kemanusiaan, proyek pembangunan, atau inisiatif pemerintah.

Tantangan dan Risiko

Meskipun Starlink ini menawarkan potensi dalam meningkatkan konektivitas global, proyek ini juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Termasuk masalah regulasi, keamanan data, dan dampak lingkungan, Starlink harus mengatasi sejumlah hambatan untuk mencapai tujuannya secara efektif.

SpaceX adalah Perusahaan Induk Starlink

Starlink dioperasikan melalui adanya SpaceX, raksasa manufaktur dan transportasi luar angkasa milik Elon Musk, yang didirikan pada tahun 2002, 13 tahun sebelum konsep Starlink. Faktanya juga, butuh beberapa tahun bagi perusahaan tersebut untuk menerima nama resmi dan untuk beberapa waktu dikenal sebagai proyek telekomunikasi SpaceX. Baru pada tahun 2017 yang lalu, Starlink ini menjadi merek dagang. Penelitian, desain, dan pembuatan satelit Starlink semuanya diatur melalui SpaceX.

Hal ini akan sangat masuk akal, mengingat kedua perusahaan prihatin dengan urusan di luar dunia. Melalui SpaceX, ribuan satelit yang dibutuhkan untuk operasi Starlink dikerahkan. Satelit yang juga dikerahkan SpaceX telah dikategorikan menjadi tiga peluncuran terpisah: satelit ketinggian, satelit Ku dan Ka-band, dan satelit V-band, yang semuanya memiliki orbit yang berbeda beberapa ratus mil.

Penerbangan Falcon 9 yang mengangkut satelit ini juga merupakan salah satu produk dari Space X. Falcon 9 ini sendiri adalah kendaraan peluncuran yang sebagian dapat digunakan kembali dan juga dapat membawa hingga 22.800 kg ke luar angkasa, sehingga ini sempurna untuk transportasi satelit.

Starlink Menawarkan Kecepatan Internet Super Cepat

Starlink telah menyatakan bahwa kecepatan internet Starlink berkisar dari 50Mb/s hingga 150Mb/s. Meskipun 50Mb/s dianggap cukup tidak mengesankan saat ini, klaim Starlink yang akan mencapai 150Mb/s yang luar biasa tentu saja benar. Dengan kecepatan internet 150Mb/s, pada dasarnya Anda dapat melakukan apa pun yang diinginkan, tanpa jeda atau macet , di beberapa perangkat sekaligus.

Jadi, jika Starlink ini benar-benar bisa menawarkan kecepatan setinggi ini, banyak orang akan sangat tertarik. Klaim 150Mb/s tidak hanya luar biasa bagi mereka yang mencari internet yang super cepat, namun mereka yang menerima koneksi buruk di daerah pedesaan akan dapat mengakses kecepatan yang jauh lebih dapat diterima. Lagipula, kecepatan 50Mb/s di antah berantah cukup mengesankan.

Starlink Beta Sudah Tersedia untuk Dicoba

Mengingat sejumlah besar satelit kini telah dikerahkan, Starlink ini telah memutuskan untuk merilis versi beta. Meskipun Starlink versi uji coba ini menawarkan kecepatan internet tinggi, tetapi Starlink ini memperingatkan bahwa akan ada periode singkat di mana pelanggan tidak memiliki konektivitas internet sama sekali, jadi tetap waspadalah terhadap hal ini jika Anda ingin mendaftar ke versi beta.

Namun, versi beta tidak tersedia secara global. Oleh karena itu, saat ini Anda hanya dapat mendaftar ke versi beta jika Anda tinggal di beberapa lokasi tertentu. Jika ingin mengetahui apakah lokasi Anda memenuhi syarat untuk versi beta atau tidak, kunjungilah situs web Starlink, dan masukkan alamat.